Powered By Blogger

Jumat, 01 April 2011

Bingung memilih antivirus mana yang baik untuk keamanan Pc atau laptop?

Selamat datang, 

        Pada kesempatan ini saya akan membahas mengenai permasalahan yang sering terjadi ketika kita memilih antivirus mana yang baik dan tentunya ampuh dalam mendeteksi berbagai virus. Kita sering dibingungkan dengan berbagai macam pilihan antivirus yang ditawarkan. Untuk itulah saya memberikan solusi yang tepat untuk keamanan Pc atau laptop anda dari serangan virus yang kian hari kian pesat perkembangannya. Satu-persatu akan saya bahas keunggulan dan kelemahan dari setiap antivirus serta bagaimana memilih antivirus yang sesuai dengan spesifikasi Pc atau Laptop anda. dan cara praktis agar tidak mudah tertular virus dari Pc atau Laptop orang lain.
         Semua antivirus yang diciptakan pasti mempunyai tujuan yang sama untuk memberantas virus yang menyebar, namun tiap anti virus menawarkan secara gratis, trial, dan berbayar (disesuaikan dengan kantong). Tentunya untuk antivirus gratis paling dicari-cari oleh kalangan mahasiswa dan tidak menutup kemungkinan kalangan lain juga memakai antivirus yang gratis juga. 
            Untuk antivirus non lokal banyak macamnya, satu persatu akan saya bahas sesuai dengan nominasi keunggulan pada tahun 2011  menurut toptenreviews.com
  1. BitDefender Antivirus Pro 2011
    BitDefender Antivirus Pro 2011 memiliki fitur yang lengkap dan sangat mudah digunakan, Fitur baru yang dimiliki antivirus ini adalah Serach Advisor, dimana terintegrasi secara built-in pada browser yang akan memberikan proteksi saat melakukan browsing di internet. Selain itu ada juga fitur Active Virus Control yang dirancang untuk mendeteksi dan mengahapus ancaman keamanan yang tersembunyi. Kekurangan dari antivirus BitDefender Pro ini adalah menggunakan sedikit lebih banyak resource pada komputer namun begitu user tidak akan merasakannya.
  2. Kaspersky Anti-virus 2011
    Kaspersky Labs kembali menjadi salah satu vendor security yang populer dengan mengeluarkan produk antivirus. Kaspersky antivirus 2011 menjanjikan kenyamanan dan tingkat keamanan yang lebih modern tanpa mengorbankan sisi performa komputer. Dengan fitur baru yaitu Desktop Security Gadget, System Watcher Technology serta beberapa beberapa peningkatan dalam produknya.
  3. Webroot Antivirus 2011
    Webroot Antivirus 2011 mengkombinasikan proteksi antivirus dari Sophos dengan Spysweeper yang merupakan salah satu program antispyware terbaik, webroot antivirus mudah dalam pengoperasiannya serta memiliki fitur proteksi dan performa yang efektif. Fitur Spy Sweeper mengatasi ancaman serta gangguan dari adware, pop-up, serta rootkit saat melakukan browsing di internet serta menginformasikan ancaman sehingga user dapat mengatasi hal tersebut dengan tepat. Kekurangan dari antivirus ini adalah tidak tersedianya fitur battery saving dan rescue CD.
  4. Norton AntiVirus 2011
    Norton Antivirus 2011 merupakan peningkatan dari fitur-fitur ari versi sebelumnya serta menambahkan beberapa fitur tambahan. Symantec/Norton merupakan salah satu pemain besar di pasar antivirus. Pada tahun sebelumnya para pengguna Norton kurang begitu puas dengan kemampuan antivirus Norton karena besarnya resource yang digunakan serta performa yang kurang cepat, namun nampaknya semua kekurangan dari versi terdahulunya telah diatasi pada versi 2011. 
  5. ESET Nod32 Antivirus 2011
    Memberikan proteksi keamanan yang tangguh tanpa mengganggu performa komputer, dengan fitur heuristic detection dan advance diagnostic tool. Dengan mengimplementasikan Heuristic technology, untuk membantu mengatasi masalah virus serta dengan teknologi Threatsense membantu memproteksi dari berbagai malware. Satu yang kurang dari antivirus ini adalah fitur IM Protection dan antiphising, sangat cocok untuk Home user yang membutuhkan software security yang simple, mudah dalam installasi dan antivirus yang bekerja secara otomatis.
  6. AVG Anti-virus 2011
    AVG Anti-Virus 2011 salah satu program keamanan yang paling banyak digunakan, dengan tampilan yang simple cocok dipakai oleh user yang menginginkan keamanan tanpa direpotkan dengan berbagai tombol konfigurasi. Dengan fitur fitur baru yang inovatif serta peningkatan performa AVG tampil lebih baik dari sebelumnya. Link Scanner merupakan fitur baru yang ada di versi 2011 memberikan proteksi keamanan dari malware yang saat ini banyak menyebar lewat situs sosial networking. Fitur PC Analyzer akan melakukan scan pada komputer untuk menemukan registry error, junk files, disk error serta broken short cut yang kemudian dapat diperbaiki.
  7. G DATA AntiVirus 2011
    G DATA AntiVirus 2011 memberikan proteksi keamanan dari malware dengan menggunakan du scanning engine yang berbeda yaitu heuristic dan self-learning fingerprinting. G DATA merupakan program antivirus yang cukup affordable dengan tingkat security protection yang tinggi serta user friendly interface yang memudahkan user untuk mengoperasikan program ini. Namun program antivirus ini memiliki kekurangan dengan tidak adanya fitur gamer mode, battery saving mode dan link scanner.
  8. Avira AntiVir 2011
    Avira AntiVir Premium memiliki performa dan security protection yang berimbang, dikenal sebagai cost-effective antivirus software Avira merupakan solusi yang tepat untuk memproteksi PC user dari ancaman Virus atau malware saat ini. Dengan fitur scanner yang mampu melakukan scanning semua files yang diakses dalam hitungan kurang dari satu detik sebelum file dibuka oleh user. Avira Antivir mampu membuat bootable rescue disk yang sangat berguna saat PC mengalami crash dan tidak mau restart secara normal. Namun kekurangan dari Avira adalah teknologi heuristic analysis and detection terkadang overprotective sehingga memblock atau menghapus file yang bukan malware sebagai ancaman (false positives).
  9. Vipre Antivirus 4
    Vipre memiliki scanning engine yang paling efficient dengan advanced heuristic technologi, Genscan dan Cobra secara dinamis mampu menemukan malware sebelum menginfeksi komputer, dengan Home Site License cocok digunakan oleh home user yang memiliki lebih dari satu PC. Dengan fitur secure file eraser memudahkan user untuk menghapus file-file sensitive secara permanen tanpa khawatir akan ancaman malware atau virus. Namun Installasi Vipre antivirus tidaklah semudah program antivirus lainnya.
  10. Trend Micro Titanium Antivirus +
    Memiliki fitur cloud security yang memberikan proteksi dan update secara real-time, Trend Micro Titanium antivirus melakukan deteksi malware threats sebelum menginfeksi sistem pada komputer. Selain itu karena beberapa file atau bagian dari antivirus di host secara online user tak perlu khawatir akan banyaknya space harddisk yang digunakan. trend Micro lebih memfokuskan pada speed performance sehingga tidak ada penambahan fitur atau tool pada versi saat ini. Meski tidak mengurangi kemampuan atau fitur penting dari sebuah antivirus namun ini merupakan sebuah kekurangan yang serius dimana para software antivirus milik kompetitor telah meningkatkan atau menambahkan fitur fitur baru yang canggih di produk mereka.

        Walaupun banyak antivirus yang memasuki nominasi, tentunya kita harus menyesuaikan dengan spesifikasi (hardware Pc atau Laptop). Dahulu sebelum tahun 2008 anti virus membebani cara kerja perangkat kita, namun setelah tahun 2008 mulai diperbaiki sehingga antivirus yang digunakan menjadi ringan untuk perangkat kita. dan sekarang kemudahan untuk mendapatkan software antivirus secara gratispun mudah diakses. 
           Selain memasang software antivirus non lokal, sebaiknya juga digabungkan dengan antivirus lokal. Pada akhir2 ini sering bermunculan virus lokal dan tingkat kerusakannya juga tidak kalah degan virus non lokal. ada beberapa referensi antivirus lokal yang bisa saya bagikan pada anda. mungkin dari pembaca ada yang sudah mengetauhinya yaitu Pcmav  dan smadav. Kedua antivirus lokal tersebut selalu menerbitkan edisi terbaru, terutama pcmedia yang selalu update stiap bulan dan fitur2 yang lebih canggih daripada versi-versi sebelumnya.
       Kelebihan anti virus dapat dilihat dari performa yang ditawarkan, namun kelemahan pasti ada. Seperti antivirus yang hanya menawarkan anti virus tanpa ada perlindungan firewall dan internet security. kalau untuk menjaga keamanan data tidak menjadi masalah jika menggunakan antivirus tanpa firewall dan internet security. namun bagi penggemar browsing di dunia maya sebaiknya memakai anti virus yang mempunyai kelebihan seperti perlindungan ganda firewall dan internet security. Maraknya pencurian data dan penyebaran virus secara on-line membuat resah bagi kita-kita. Namun itu semua dapat diatasi jika kita pandai memilih anti virus dan cara mencegah penularannya            
        Berikut ini saya sediakan link bagi yang ingin mendownload secara gratis:

Tips-tips untuk mencegah penularan virus pada pernagkat anda: 
1. kenalilah  bahwa dokumen yang ada didalamnya milik anda (kadang kita iseng2 membuka file yang tidak kita kenal untuk rasa keinginan tahu kita).
2. tentunya memasang antivirus yang ampuh (tergantung kepercayaan sama software)
3. mengabungkan anti virus lokal dan non lokal
4. jangan lupa untuk men-scan flasdis ketika dicolokan pertama kali di Pc atau laptop anda..

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN INKONTINENSIA URINE

Inkontinensia urine merupakan pelepasan urine secara tidak terkontrol dalam jumlah yang cukup banyak, Sehingga dapat dianggap merupakan masalah bagi seseorang.
Bentuk-bentuk inkontinensia urine :
1. Inkontinensia urine fungsional :
Keadaan ketika individu mengalami inkontinensia karena kesulitan dalam mencapai atau ketidakmampuan untuk mencapai toilet sebelum berkemih.
Batasan karakteristik :
• Data mayor(harus terdapat)
Inkontinensia sebelum atau selama usaha mencapai toilet.
2. Inkontinensia urine reflex :
Keadaan ketika individu mengalami pengeluaran urine involunter yang dapat diprediksi tanpa sensasi dorongan, berkemih, atau kandung kemih penuh.
Batasan karakteristik :
• Data mayor(harus terdapat, satu atau lebih)
Kontraksi kandung kemih tidak terlambat
Reflek involunter menghasilkan kandung kemih spontan
Kehilangan sensasi penuh kandung kemih atau desakan berkemih sebagian atau komplet.
3. Inkontinensia urine stress :
Keadaan ketika individu mengalami pengeluaran urine involunter segera pada peningkatan tekanan intraabdominal.
Batasan karakteristik :
• Data mayor(harus terdapat)
Individu melaporkan penurunan urine(biasanya kurang dari 50 cc) yang terjadi karena peningkatan tekanan abdominal akibat berdiri, bersin, batuk, berlari, atau mengangkat beban berat.
4. Inkontinensia urine total :
Keadaan ketika individu mengalami urine terus menerus yang tidak dapat di perkirakan, tanpa distensi atau tidak menyadari kandung kemih penuh.
Batasan karakteristik :
• Data mayor(harus terdapat)
Aliran konstan dari urine tanpa distensi
Nokturia lebih dari 2 kali selama tidur
Refraktori inkontinensia pada tindakan lain
• Data minor(mungkin terdapat)
Tidak menyadari isyarat kadung kemihuntuk berkemih
Tidak menyadari inkontinensia
5. Inkontinensia urine dorongan :
Keadaan ketika individu mengalami pengeluaran urine involunter yang dihubungkan dengan keinginan kuat dan tiba-tiba untuk berkemih.
Batasan karakteristik :
• Data mayor(harus terdapat)
Dorongan diikuti inkontinensia.
I. PENGKAJIAN
a. Identitas klien
inkontinensia pada umumnya biasanya sering atau cenderung terjadi pada lansia (usia ke atas 65 tahun), dengan jenis kelamin perempuan, tetapi tidak menutup kemungkinan lansia laki-laki juga beresiko mengalaminya.
b. Riwayat kesehatan
 Riwayat kesehatan sekarang
Meliputi gangguan yang berhubungan dengan gangguan yang dirasakan saat ini. Berapakah frekuensi inkonteninsianya, apakah ada sesuatu yang mendahului inkonteninsia (stres, ketakutan, tertawa, gerakan), masukan cairan, usia/kondisi fisik,kekuatan dorongan/aliran jumlah cairan berkenaan dengan waktu miksi. Apakah ada penggunaan diuretik, terasa ingin berkemih sebelum terjadi inkontenin, apakah terjadi ketidakmampuan.
 Riwayat kesehatan klien
Tanyakan pada klien apakah klien pernah mengalami penyakit serupa sebelumnya, riwayat urinasi dan catatan eliminasi klien, apakah pernah terjadi trauma/cedera genitourinarius, pembedahan ginjal, infeksi saluran kemih dan apakah dirawat dirumah sakit.
 Riwayat kesehatan keluarga
Tanyakan apakah ada anggota keluarga lain yang menderita penyakit serupa dengan klien dan apakah ada riwayat penyakit bawaan atau keturunan, penyakit ginjal bawaan/bukan bawaan.
c. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum
Klien tampak lemas dan tanda tanda vital terjadi peningkatan karena respon dari terjadinya inkontinensia
Pemeriksaan Sistem :
a. B1 (breathing)
Kaji pernapasan adanya gangguan pada pola nafas, sianosis karena suplai oksigen menurun. kaji ekspansi dada, adakah kelainan pada perkusi.
b. B2 (blood)
Peningkatan tekanan darah, biasanya pasien bingung dan gelisah
c. B3 (brain)
Kesadaran biasanya sadar penuh
d. B4 (bladder)
Inspeksi :periksa warna, bau, banyaknya urine biasanya bau menyengat karena adanya aktivitas mikroorganisme (bakteri) dalam kandung kemih serta disertai keluarnya darah apabila ada lesi pada bladder, pembesaran daerah supra pubik lesi pada meatus uretra,banyak kencing dan nyeri saat berkemih menandakan disuria akibat dari infeksi, apakah klien terpasang kateter sebelumnya.
Palpasi : Rasa nyeri di dapat pada daerah supra pubik / pelvis, seperti rasa terbakar di urera luar sewaktu kencing / dapat juga di luar waktu kencing.
e. B5 (bowel)
Bising usus adakah peningkatan atau penurunan, Adanya nyeri tekan abdomen, adanya ketidaknormalan perkusi, adanya ketidaknormalan palpasi pada ginjal.
f. B6 (bone)
Pemeriksaan kekuatan otot dan membandingkannya dengan ekstremitas yang lain, adakah nyeri pada persendian.
d. Data penunjang
a. Urinalisis
o Hematuria.
o Poliuria
o Bakteriuria.
b. Pemeriksaan Radiografi
o IVP (intravenous pyelographi), memprediksi lokasi ginjal dan ureter.
o VCUG (Voiding Cystoufetherogram), mengkaji ukuran, bentuk, dan fungsi VU, melihat adanya obstruksi (terutama obstruksi prostat), mengkaji PVR (Post Voiding Residual).
c. Kultur Urine
o Steril.
o Pertumbuhan tak bermakna ( 100.000 koloni / ml).
o Organisme.

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa yang mungkin muncul pada klien inkontinensia adalah sebagai berikut :
1. Inkonteninsia stress berhubungan dengan kelemahan otot pelvis dan struktur dasar penyokongnya.
2. Inkontinensia Urine : Refleks yang berhubungan dengan tidak adanya sensasi untuk berkemih dan kehilangan kemampuan untuk menghambat kontraksi kandung kemih
3. Inkontinensia Urine : Dorongan yang berhubungan dengan gangguan implus eferen inhibitor sekunder akibat disfungsi otak atau medulla spinalis
4. Resiko disrefleksia yang berhubungan dengan stimulasi reflex dari system saraf simpatis sekunder akibat kehilangan control autonomic
5. Resiko infeksi b.d inkontinensia, imobilitas dalam waktu yang lama.
6. Resiko Kerusakan Integitas kulit yang berhubungan dengan irigasi konstan oleh urine
7. Resiko Isolasi Sosial berhubungan dengan keadaan yang memalukan akibat mengompol di depan orang lain atau takut bau urine
8. Resiko ketidakefektifan penatalaksaan program terapeutik yang berhubungan dengan ketidakcukupan pengetahuan tenttang penyebab inkontinen, penatalaksaan, progam latihan pemulihan kandung kemih, tanda dan gejala komplikasi, serta sumbe komonitas.
III. INTERVENSI
1. Diagnosa I
Inkonteninsia berhubungan dengan kelemahan otot pelvis
Tujuan :
• Klien akan bisa melaporkan suatu pengurangan / penghilangan inkonteninsia
• Klien dapat menjelaskan penyebab inkonteninsia dan rasional penatalaksanaan.
Intervensi :
o Kaji kebiasaan pola berkemih dan dan gunakan catatan berkemih sehari,
o Pertahankan catatan harian untuk mengkaji efektifitas program yang direncanakan.
o Obserpasi meatus perkemihan untuk memeriksa kebocoran saat kandung kemih.
o Intruksikan klien batuk dalam posisi litotomi, jika tidak ada kebocoran, ulangi dengan posisi klien membentuk sudut 45, lanjutkan dengan klien berdiri jika tidak ada kebocoranyang lebih dulu.
o Pantau masukan dan pengeluaran, pastikan klien mendapat masukan cairan 2000 ml, kecuali harus dibatasi.
o Ajarkan klien untuk mengidentifikasi otot dinding pelvis dan kekuatannya dengan latihan
o Kolaborasi dengan dokter dalam mengkaji efek medikasi dan tentukan kemungkinan perubahan obat, dosis / jadwal pemberian obat untuk menurunkan frekuensi inkonteninsia.
2. Diagnosa 2
Resiko infeksi b.d inkontinensia, imobilitas dalam waktu yang lama.
Tujuan :
Berkemih dengan urine jernih tanpa ketidaknyamanan, urinalisis dalam batas normal, kultur urine menunjukkan tidak adanya bakteri.
Intervensi :
a. Berikan perawatan perineal dengan air sabun setiap shift. Jika pasien inkontinensia, cuci daerah perineal sesegera mungkin.
R: Untuk mencegah kontaminasi uretra.
b. Jika di pasang kateter indwelling, berikan perawatan kateter 2x sehari (merupakan bagian dari waktu mandi pagi dan pada waktu akan tidur) dan setelah buang air besar. R: Kateter memberikan jalan pada bakteri untuk memasuki kandung kemih dan naik ke saluran perkemihan.
c. Ikuti kewaspadaan umum (cuci tangan sebelum dan sesudah kontak langsung, pemakaian sarung tangan), bila kontak dengan cairan tubuh atau darah yang terjadi (memberikan perawatan perianal, pengososngan kantung drainse urine, penampungan spesimen urine). Pertahankan teknik asepsis bila melakukan kateterisasi, bila mengambil contoh urine dari kateter indwelling.
R: Untuk mencegah kontaminasi silang.
d. Kecuali dikontraindikasikan, ubah posisi pasien setiap 2jam dan anjurkan masukan sekurang-kurangnya 2400 ml / hari. Bantu melakukan ambulasi sesuai dengan kebutuhan.
R: Untuk mencegah stasis urine.
e. Lakukan tindakan untuk memelihara asam urine.
 Tingkatkan masukan sari buah berri.
 Berikan obat-obat, untuk meningkatkan asam urine.
R: Asam urine menghalangi tumbuhnya kuman. Karena jumlah sari buah berri diperlukan untuk mencapai dan memelihara keasaman urine. Peningkatan masukan cairan sari buah dapat berpengaruh dalam pengobatan infeksi saluran kemih.
3. Diagnosa 3
Resiko Kerusakan Integitas kulit yang berhubungan dengan irigasi konstan oleh urine
Tujuan :
 Jumlah bakteri < 100.000 / ml.
 Kulit periostomal tetap utuh.
 Suhu 37° C.
 Urine jernih dengan sedimen minimal.
Intervensi :
a. Pantau penampilan kulit periostomal setiap 8jam.
R: Untuk mengidentifikasi kemajuan atau penyimpangan dari hasil yang diharapkan.
b. Ganti wafer stomehesif setiap minggu atau bila bocor terdeteksi. Yakinkan kulit bersih dan kering sebelum memasang wafer yang baru. Potong lubang wafer kira-kira setengah inci lebih besar dar diameter stoma untuk menjamin ketepatan ukuran kantung yang benar-benar menutupi kulit periostomal. Kosongkan kantung urostomi bila telah seperempat sampai setengah penuh.
R: Peningkatan berat urine dapat merusak segel periostomal, memungkinkan kebocoran urine. Pemajanan menetap pada kulit periostomal terhadap asam urine dapat menyebabkan kerusakan kulit dan peningkatan resiko infeksi.
4. Diagnosa 4
Resiko Isolasi Sosial berhubungan dengan keadaan yang memalukan akibat mengompol di depan orang lain atau takut bau urine
Intervensi :
a. Yakinkan apakah konseling dilakukan dan atau perlu diversi urinaria, diskusikan pada saat pertama.
R: Memberikan informasi tentang tingkat pengetahuan pasien / orang terdekat tentang situasi individu dan Pasien menerimanya(contoh; inkontinensia tak sembuh, infeksi)
b. Dorong pasien / orang terdekat untuk mengatakan perasaan. Akui kenormalan perasaan marah, depresi, dan kedudukan karena kehilangan. Diskusikan “peningkatan dan penurunan” tiap hari yang dapat terjadi setelah pulang.
R: Memberikan kesempatan menerima isu / salah konsep. Membantu pasien / orang terdekat menyadari bahwa perasaan yang dialami tidak biasa dan bahwa perasaan bersalah pada mereka tidak perlu / membantu. Pasien perlu mengenali perasaan sebelum mereka dapat menerimanya secara efektif.
c. Perhatikan perilaku menarik diri, peningkatan ketergantungan, manipulasi atau tidak terlibat pada asuhan.
R: Dugaan masalah pada penyesuaian yang memerlukan evaluasi lanjut dan terapi lebih efektif. Dapat menunjukkan respon kedukaan terhadap kehilangan bagian / fungsi tubuh dan kawatir terhadap penerimaan orang lain, juga rasa takut akan ketidakmampuan yang akan datang / kehilangan selanjutnya pada hidup karena kanker.
d. Berikan kesempatan untuk pasien / orang terdekat untuk memandang dan menyentuh stoma, gunakan kesempatan untuk memberikan tanda positif penyembuhan, penampilan, normal, dsb.
R: Meskipun integrasi stoma ke dalam citra tubuh memerlukan waktu berbulan-bulan / tahunan, melihat stoma dan mendengar komentar (dibuat dengan cara normal, nyata) dapat membantu pasien dalam penerimaan ini. Menyentuh stoma meyakinkan klien / orang terdekat bahwa stoma tidak rapuh dan sedikit gerakan stoma secara nyata menunjukkan peristaltic normal.
e. Berikan kesempatan pada klien untuk menerima keadaannya melalui partisipasi dalam perawatan diri.
R: Kemandirian dalam perawatan memperbaiki harga diri.
f. Pertahankan pendekatan positif, selama aktivitas perawatan, menghindari ekspresi menghina atau reaksi mendadak. Jangan menerima ekspresi kemarahan pasien secara pribadi.
R: Membantu pasien / orang terdekat menerima perubahan tubuh dan menerima akan diri sendiri. Marah paling sering ditunjukkan pada situasi dan kurang kontrol terhadap apa yang terjadi (tidak terduga), bukan pada pemberi asuhan.
g. Rencanakan / jadwalkan aktivitas asuhan dengan orang lain.
R: Meningkatkan rasa kontrol dan memberikan pesan bahwa pasien dapat mengatasinya, meningkatkan harga diri.
h. Diskusikan fungsi seksual dan implan penis, bila ada dan alternatif cara pemuasan seksual.
R: Pasien mengalami ansietas diantisipasi, takut gagal dalam hubungan seksual setelah pembedahan, biasanya karena pengabaian, kurang pengetahuan. Pembedahan yang mengangkat kandung kemih dan prostat (diangkat dengan kandung kemih) dapat mengganggu syaraf parasimpatis yang mengontrol ereksi pria, meskipun teknik terbaru ada yang digunakan pada kasus individu untuk mempertahankan syaraf ini.
5. Diagnosa 5
Resiko ketidakefektifan penatalaksaan program terapeutik yang berhubungan dengan ketidakcukupan pengetahuan tenttang penyebab inkontinen, penatalaksaan, progam latihan pemulihan kandung kemih, tanda dan gejala komplikasi, serta sumbe komonitas
Tujuan :
 Mengungkapkan pemahaman tentang kondisi, pemeriksaan diagnostik, dan macam terapeutik.
 Keluhan berkurang tentang cemas atau gugup.
 Ekspresi wajah rileks.
Intervensi :
a. Berikan kesempatan kepada klien dan orang terdekat untuk mengekspresikan perasaan dan harapannya. Perbaiki konsep yang salah.
R: Kemapuan pemecahan masalah pasien ditingkatkan bila lingkungan nyaman dan mendukung diberikan.
b. Berikan informasi tentang:
 Sifat penyakit.
 Deskripsi singkat tentang tidur.
 Pemeriksaan setelah perawatan.
Bila informasi harus diberikan selama episode nyeri, pertahankan intruksi dan penjelasan singkat dan sederhana. Berikan informasi lebih detail bila nyeri terkontrol. R: Pengetahuan apa yang akan dirasakan membantu mengurangi ansietas, nyeri mempengaruhi prose belajar.
WOC
DAFTAR PUSTAKA
• Doengoes, Marilynn E, Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan pasien, Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, 2000
• Carpenito, Lynda Juall, Buku Saku Diagnosis Keperawatan, Jakarta, EGC. 2006
• http;/medicastore.com/penyakit/602/inkontinensia_Uri.html
• http:/www.majalah-farmacia.com/rubric/one_finenews.asp?IDNews=40