FARMAKOLOGI “HORMON DAN PENGHAMBAT GONAD”
in NURSING
BAB I PENDAHULUAN
- A. LATAR BELAKANG
Sistem kerja hormon berdasarkan mekanisme umpan balik. Artinya, kekurangan atau kelebihan hormon tertentu dapat mempengaruhi produksi hormon yang lain. Hal ini disebut homeostasis, yang berarti seimbang.
Di dalam tubuh manusia terdapat tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar andrenal, pankreas, dan kelenjar gonad (ovarium atau testis).
Ovarium mempunyai fungsi gamettogenik penting yang diintegrasikan dengan aktifitas hormonalnya. Pada wanita , gonad relatif tenang selama masa pertumbuhan dan maturasi yang cepat.pada pubertas, ovarium memulai suatu periode 30-40 tahun fungsi siklus yang di sebut siklus haid karena masa perdarahan teratur yang merupakan manifestasinya yang jelas. Ovarium ni kemudian gagal memberikan respon terhadap gonadotropin yang disekresikan oleh kelenjar hipofise, dan berhentinya perdarahan siklik yang terjadi ini di sebut “Menopause”.
Mekanismenya yang bertanggung jawab bagi mulai kerja fungsi ovarium pada masa puberitas dianggap bsrasal dari saraf, karena gonad yang tidak matang dapaat dirangsang oleh gonadotropin yang sudah ada didalam hipotalamus dan karena hipofise berespon terhadap hormon penglepas gonadotropin hipotalamus, pusat maturasi seperti amgadala, didalam otak, melepaskan penghambat sel eminensia mendiana hipotalamus, yang memungkinkan untuk menghasilkan hormon penglepas gonadotropin (gonadotropin –releasing hormone, GnRH) Pada pulsasi dengan frekuensi dan amplitudo yang tepat, yang merangsang pelepasan hormon penglepasan hormon perangsang folikel (follicle-stimulating hormone, FSH) dan luteinizing hormone (LH).
Sintesis dan sekresi hormon hipofisis anterior selain dikontrol oleh hipotalamus,dipengaruhi oleh banyak faktor obat yaitu hormon alamiah,analog dan disekantagonis hormon.hubungan antara hipofisis anterior dengan jaringan ferifer yang dipengaruhi merupakan contoh sempurnah mekanisme umpan balik.hormon hipofisis antrior mengatur sintesis dan sekresi hormon dan zat-zat kimia di sel target;sebaliknya hormon yang disekresi tersebut mengatur juga sekresi hipotalamus dan /atau hipofisis.konsep ini mendasari penggunaan hormon untuk diagnosi dan terapi kelainan endokrin diklinik.interaksi berbagai hormon ini menjelaskan mekanisme terjadinya efek samping beberapa jenis obat.
Hormon hippofisis anterior sangat esensial untuk pengaturan pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi, metabolisme dan respon terhadap stress.
Hormon-hormon yang di hasilkan oleh hipofisis anterior dapat di klasifikasikan menjadi 3 kelompok. Kelopmpok pertama berupa hormon somatropika yang meliputi hormon pertumbuhan (GH= Samatotoprin), prolaktin (PRL),Laktogen plasenta (PL). Kelompok ke dua berbentuk glikoprotein yaitu pirotropin (TSH): Lutinizing Hormon (LH,) hormon folikel (FSH, Gonadotropin) berperan dalam pertumbuhan.
- B. Rumusan Masalah
- Jelaskan definisi dan sumber dari hormon?
- Jelaskan definisi dari Gonad?
- Jelaskan mekanisme kerja dari hormon gonadotropin?
- Sebutkan dan jelaskan Hormon – Hormon Gonad?
- Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis penghambat gonad?
- C. Tujuan Penulisan
- Untuk mengetahui definisi dan sumber dari hormon.
- Untuk mengetahui definisi dari Gonad.
- Untuk mengetahui mekanisme kerja dari hormon gonadotropin.
- Untuk mengetahui Hormon – Hormon Gonad.
- Untuk mengetahui jenis-jenis penghambat gonad.
BAB II
PEMBAHASAN
- A. DEFINISI DAN SUMBER HORMON
Sumber hormon alami adalah ternak sapi, babi dan biri-biri. Tetapi beberapa hormon demikian khas sifatnya sehingga yang berasal dari binatang tidak efektif pada manusia misalnya hormon pertumbuahan, FSH dan LH9 (luteinizing hormone). Hormon yang berasal dari hewan dapat menimbulkan reaksi imunologis.
Saat ini uintuk menghasilkan hormon alami dipakai cara rekayasa genetika. Melalui rekayasa genetika, DNA mikroba dapat di arahkan untuk memproduksi rangkayan asam amino yang urutnya sesui hormon manusia yang diinginkan. Dengan cara ini dapat dibuat hormon alami dalam jumlah banyak dan dalam waktu singkat. Hormon hasil rekayasa genetika tidak menimbulkan reaksi imunologi karena sama dengan hormon manusia asli. cara ini sangat membantu pengadaan hormon yang dialam ini jumlahnya sangat sedikit misalnya hormon pertumbuhan.
- B. PENGERTIAN GONAD
Gonad (hormon kelamin) merupakan kelenjar endokrin yang dipengaruhi oleh gonadotropin hormon (GtH) yang disekresikan kelenjar pituitari .Hipofisis mengsilkan 2 jenis gonadotropin yang mengatur fungsi alat reproduksi yaitu hormon pemacu folikel (FSH=folicle stimulating hormone dan LH= lutenizing hormone). Pada setiap spesies tertentu hipofisis penting selama kehamilan, sedangkan umumnya kehamilan dapat berjalan tanpa hipofisis.
Gonadotropin hipofisis adalah hormon glikoprotein (peptida) dan hanya efektif bila diberikan dalam bentuk suntikan. Kadar gonadotropin dalam urin dapat diukur radioimmunoasay, berdasarkan antibodi spesifik terhadap gugus yang membeda-bedakan dengan masing-masing hormon hipofisis.
Di dalam testis terdapat sel Leydig yang menghasilkan hormone testosteron atau androgen. Hormon testosteron sangat berpengaruh terhadap proses spermatogenesis (proses pembentukan sperma) dan pertumbuhan sekunder pada laki-laki. Pertumbuhan sekunder pada anak laki-laki ditandai dengan suara menjadi besar, bahu dan dada bertambah bidang, dan tumbuh rambut pada bagian tubuh tertentu misalnya kumis, janggut, cambang, ketiak, dan sekitar kemaluan.
Sementara itu, hormon estrogen dan progesteron disekresikan oleh ovarium. Estrogen dihasilkan oleh folikel de Graff dan dirangsang oleh hormon FSH. Hormon estrogen berfungsi saat pembentukan kelamin sekunder wanita, seperti bahu mulai berisi, tumbuhnya payudara, pinggul menjadi lebar, dan rambut mulai tumbuh di ketiak dan kemaluan. Di samping itu, hormon enstrogen juga membantu dalam pembentukan lapisan endometrium.
Bagi wanita, hormon progesteron berfungsi menjaga penebalan endometrium, menghambat produksi hormon FSH, dan memperlan-car produksi laktogen (susu). Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH.
FSH pada wanita menyebabkan perkembangan folikel primer menjadi folikel graaf. Di bawah pengaruh LH, folikel yang telah berkembang mensekresi estrogen dan progesteron. LH menyebabkan terjadinya ovulasi dan juga mempengaruhi korpus luteum untuk mensekresi estrogen dan progesteron. Proses terakhir dikenal sebagai aktivitas laktogenik, yang pada beberapa spesies berada dibawah pengaruh proklatin. Sedangkan FSH pada pria berfungsi menjamin terjadinya spermatogenesis, antara lain dengan mempertahankan fungsi tubulus seminiferus, LH merangsang sel leydig mensekresi testoteron.
- C. MEKANISME KERJA HORMON GONADOTROPIN
Hormon berinteraksi dengan reseptornya mengakibatkan perangsangan atau penghambatan mengubah kecepatan sintesis siklik AMP dari ATP ,selanjutnya siklik AMP berfungsi sebagai mediator intrasel untuk hormon tersebut dan seluruh sistem ini berfungsi sebagai suatu mekanisme spesifik sehingga efek spesifik suatu hormon dapat terjadi.
Siklik AMP mempengaruhi berbagai proses dalam sel,dan efek akhirnya bergantung dari kapasitas serta fungsi dari sel tersebut.siklik AMP menyebabkan aktivasi enzim-enzim protein kinase yang terlibat dalam proses fosforilasi pada sintesis protein dalam sel.siklik AMP mempengaruhi kecepatan proses ini.metabolisme siklik AMP menjadi 5,AMP dikatalisis oleh enzim fosfodiesterase yang spesifik.dengan demikian zat-zat yang menghambat enzim fosfodiesterase dapat menyebabkan timbulnya efek mirip hormon.
- D. HORMON – HORMON GONAD
- 1. OVARIUM (Estrogen, Progestin, Hormon-hormon Ovarium lainnya, Kontrasepsi Oral)
Mekanisme yang bertanggung jawab bagi mula kerja fungsi ovarium pada masa puberitas dianggap berasal dari saraf, karena gonad yang tidak matang dapat dirangsang oleh gonadotropi yang sudah ada di dalam hipotalamus dan karena hipofise berespon terhadap hormon penglepas gonadotropin hipotalamus.
- ESTROGEN
Estrogen (alami) diproduksi terutama oleh sel-sel teka interna folikel di ovarium secara primer, dan dalam jumlah lebih sedikit juga diproduksi di kelenjar adrenal melalui konversi hormon androgen. Pada pria, diproduksi juga sebagian di testis.
Selama kehamilan, diproduksi juga oleh plasenta. Berfungsi stimulasi pertumbuhan dan perkembangan (proliferasi) pada berbagai organ reproduksi wanita. Fungsi lainnya sebagai berikut :
- Pada uterus : menyebabkan proliferasi endometrium.
- Pada serviks : menyebabkan pelunakan serviks dan pengentalan lendir serviks.
- Pada vagina : menyebabkan proliferasi epitel vagina.
- Pada payudara : menstimulasi pertumbuhan payudara.
Juga mengatur distribusi lemak tubuh.
- Pada tulang, estrogen juga menstimulasi osteoblas sehingga memicu pertumbuhan / regenerasi tulang. Pada wanita pascamenopause, untuk pencegahan tulang keropos / osteoporosis, dapat diberikan terapi hormon estrogen (sintetik) pengganti.
- · PROGESTERONE
Progesteron (alami) diproduksi terutama di korpus luteum di ovarium, sebagian diproduksi di kelenjar adrenal, dan pada kehamilan juga diproduksi di plasenta.
Progesteron menyebabkan terjadinya proses perubahan sekretorik (fase sekresi) pada endometrium uterus, yang mempersiapkan endometrium uterus berada pada keadaan yang optimal jika terjadi implantasi.
- GONADOTROPIN RELEASING HORMONE
- FSH (FOLIKEL STIMULATING HORMONE) DAN LH (LUTEINIZING HORMONE)
- HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)
Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan produksi hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa kehamilan awal. Mungkin juga memiliki fungsi imunologik.
Deteksi HCG pada darah atau urine dapat dijadikan sebagai tanda kemungkinan adanya kehamilan (tes Galli Mainini, tes Pack, dsb).
- 2. TESTIS (ANDROGEN DAN TESTOTERON)
- ANDROGEN DAN TESTOTERON
Pada laki-laki, setiap hari dihasilkan sekitar 8 mg testoteron. Kira-kira 95 persen diproduksi oleh sel leydig dan hanya 5 persen olh adrenal. Testis juga mensekresikan dalam jumlah sedikit androgen kuat lainnya, dihidrotestoteron. Juga androstenedion dan dehidropiandrosteron, yang merupakan androgen lemah. Pregnenolon dan progesteron serta turunanya 17-hidrisilasi juga dilepaskan dalam jumlah kecil. Kadar testoteron dalam plasma pada laki-laki kira-kira 0,6 /dl setelah puberitas dan tidak tampak bervariasi secara bermakna sesuai umur.
- E. JENIS-JENIS PENGHAMBAT GONAD
- 1. ANTI ESTROGEN
- KLONIFEN
Pemberian klonifen sitrat oral akan segera di absorbsi pada saluran cerna, metabolismenya di hepar masa paruhnya panjang serkitar 5-7 hari.
Dosis untuk infertilitas wanita adalah 1-2 kali 50 mg di mulai pada hari ke 5 perdarahan haid selama 7 hari.
Efek samping yang sering timbul pada pemakaian jangka panjang kista ovarium, rasa kembung, mual, muntah, gangguan penglihatan, dan sakit kepala.
Efek samping akan menghilang bila pemakaian di hentikan. Efek samping yang timbul pada pria yaitu mual, sakit kepala, gangguan penglihatan, dan gangguan tubulus seminiferus.
Mekanisme kerja Klomifen yaitu menyebabkan bertambahnya pembebasan hormon GnRH dengan mempengaruhi umpan balik estrogen pada hipotalamus dan hipofisis akibat blokade reseptor sehingga LH/FSH yang dibutuhkan untuk menstimulasi pematangan ovarium tinggi terus. Nama dagang: Profertil, Provula, Ofertil,dll.
- TAMOKSIFEN
Di klinik di gunakan sebagai terapi ajupan kanker mamae stadiuym awal atau lanjut.
Efek samping antara lain mual, trombosis, dan dapat meningkatkan resiko kanker endometrium.
Tamoksifen berpengaruh pada Pertumbuhan payudara normal dirangsang oleh estrogen,sehingga pada kanker payudara. Peningkatan/penurunan estrogen dapat memicu terjadinya kanker payudara. Mekanisme kerja Tamoksifen (Obat Antiestrogen) adalah bersaing untuk mengikat reseptor estrogen dan digunakan untuk pengobatan kanker payudara yang telah lanjut pada wanita pasca menopause, Indikasi : pengobatan kanker payudara.
- RALOKSIFEN
Efek samping penggunaan obat ini, gangguan saluran cerna, hipersensifitas, dan gangguan reaksi kulit.
- 2. ANTIPROGESTIN
- MIFERISTON
Selain itu efek samping miferiston adalah perdarahan uterus dan abortus tak lengkap sehingga diberikan misoprostol oral setelah pemberian dosis tunggal oral mifepriston, efektif mengakhiri kehamilan.
Mekanisme kerja Miferiston adalah memblokir reseptor progestin sehingga progestin tidak dapat melaksanakan fungsinya dalam perkembangan endometrium dan mengurangi kontraksi uterus.(lihat 6.5) Jadi Miferiston dapat menghambat perkambangan endometrium dan meningkatkan kontraksi uterus.
- 3. ANTIANDROGEN
BAB III
PENUTUP
- A. Kesimpulan
- Hormon adalah zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, yang masuk ke dalam peredaran darah untuk mempengaruhi jaringan target secara spesifik.
- Gonad (hormon kelamin) merupakan kelenjar endokrin yang dipengaruhi oleh gonadotropin hormon (GtH) yang disekresikan kelenjar pituitari .Hipofisis mengsilkan 2 jenis gonadotropin yang mengatur fungsi alat reproduksi yaitu hormon pemacu folikel (FSH=folicle stimulating hormone dan LH= lutenizing hormone).
- Hormon – Hormon Gonad diantaranya adalah estrogen, progesteron (pada wanita), dan androgen (pada pria) dll.
- Penghambat gonad merupakan suatu senyawa atau jenis obat yang digunakan untuk menghambat hormon kelamin.meliputi:antiestrogen,antiprogestin dan antiandrogen.
- B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Adashi EY; peptides; stimulators and inhibitors of follikuler growth and diferentiation. Endocrinol metab clin north Am 1992; 21 : 1
Baird DT, Glasier AF: Hormonal contraception. N Engl j Med 1993 ; 328; 1543.
Bardin W, Swerdloff RS, santen RJ: Androgens: Risks and benefits, J Clin Endocrinol Metab 1991; 73; 4.
Bagdade JD et al: Effects of tamoxifen teratment on plasma lipds and lipoprotein lipid concentrasion. J Clin Endocrinol Metab 1990; 70; 1132.
Barbieri RL, Ryan KJ; Danazol; Endocrinol Pharmakology and therapiutic application. AM J Obstet Gynecol 1981; 141; 453.
Ahmad. 2003. Kamus Lengkap Kedokteran Edisi Revisi. Gita Media Press, Surabaya. h. 14, 80
Amien, M. Et al. 1995. Biologi 2 untuk Sekolah Menengah Umum Kelas 2. Penerbit Balai Pustaka, Jakarta. h. 230 – 232.
Encyclopaedia Britannica 2008 Ultimate Reference Suite, Chicago.
Furqonita, D. 2007. Seri IPA BIOLOGI SMP Kelas IX. Quadra-Penerbit Yudhistira, Jakarta.h. 65-66, 68.
Kadaryanto et al. 2006. Biologi 2. Penerbit Yudhistira, Jakarta. h. 56 – 58, 60 – 61
Karmana, O. dan Anwar, A. 1987. Penuntun Pelajaran BIOLOGI Untuk SMA Kelas IIA2 Semester 3 dan 4. Penerbit Ganeca Exact, Bandung. h. 305 – 308.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar